Alhamdulillah dengan menggunakan PDTO pertumbuhan dan perkembangan budi daya rumput laut sangat memuaskan, hasil panen bisa meningkatkan dan waktu panen lebih cepat.... Budi daya rumput laut di tambak Sidoarjo
Kamis, 17 Oktober 2024
Minggu, 06 Oktober 2024
Penggunaan PDTO Pada Tanaman Katuk
Alhamdulillah penyemprotan pakai pupuk PDTO sekali hasilnya sangat memuaskan untuk pertumbuhan daun baru tanaman katuk.
Penggunaan PDTO Pada Tanaman Cabe
Selasa, 24 September 2024
APLIKASI PUPUK CAIR PDTO PRODUK BMC UNTUK TANAMAN PADI ATAU JAGUNG
Teknik Pengelolaan Tanaman Padi/Jagung Dengan Menggunakan Pupuk Daun dan Tanaman Organik Cair (PDTO) Produk BMC yaitu sbb :
1. Siapkan pengelolaan awal tanah sawah yang akan digunakan untuk menanam padi/jagung sesuai dengan yang dikehendaki petani (Standar selama ini yang dilakukan).
2. Setelah tanah selesai dikelola semprotkan secara merata dengan PDTO, yang dicampurkan satu tutup botol PDTO dengan tiga liter air dalam tangki semprotan.
3. Setelah disemprot dengan PDTO taburkan pupuk bokasi (Kotoran hewan) yang telah difermentasi dengan PDTO.
4. Cara pembuatan pupuk bokasi yaitu kumpulkan kotoran ternak apapun kemudian campur dengan dedak katul secara merata lalu semprot dengan PDTO dicampur air perbandingan satu tutup PDTO dengan satu liter air, semprotkan secara merata setelah itu ditabur dengan kapur bubuk bangunan biarkan selama lima hari hingga masak kemudian ditaburkan diatas tanah gulutan tanaman cabe tersebut (Aplikasi Pembuatan Pupuk Bokasi ada Panduan Tersendiri)
5. Setelah itu ditabur dengan pupuk bokasi secara merata dengan kebutuhan satu hektar sebanyak satu ton pupuk bokasi.
6. Setelah ditaburi pupuk bokasi kemudian semprotkan PDTO secara merata diatas lahan pertanian.
7. Setelah bibit ditanam pada bulan pertama semprotkan pada tanaman setiap lima hari sekali.
8. Setelah tanaman masuk pada bulan kedua semprotkan PDTO setiap sepuluh hari sekali agar bakal buahnya cepat tumbuh dan buah lebih banyak/berat.
9. Jika prosedur ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dihasilkan padi/jagung dengan berat minimal dua kali lipat menggunakan pupuk kimia.
10. Untuk mendapatkan hasil panen tanaman yang lebih bagus, gunakan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO) sebulan sekali sesuai kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
11. Cara penyemprotan tanaman yaitu dari atas, daun, batang dan tanahnya secara merata.
12. Kebutuhan PDTO untuk tanaman padi/jagung setiap bulannya untuk satu hektar yaitu sebanyak 10 botol, sehingga kebutuhan PDTO petani padi selama tiga bulan yaitu sebanyak 30 botol/hektar.
13. Kebutuhan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO untuk satu hektare nya yaitu 1 ton perbulan.
Demikian Standar Operasional Prosedur untuk Aplikasi PDTO pada tanaman padi/jagung, silahkan dipelajari dan dilaksanakan, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan.... Aamiin 🤲🙏
Senin, 23 September 2024
APLIKASI PUPUK CAIR PDTO PRODUK BMC UNTUK TANAMAN CABE
Teknik Pengelolaan Tanaman Cabe Dengan Menggunakan Pupuk Daun dan Tanaman Organik Cair (PDTO) Produk BMC yaitu sbb :
1. Siapkan pengelolaan awal tanah sawah (Gulutan) yang akan digunakan untuk menanam sesuai dengan yang dikehendaki petani (Standar selama ini yang dilakukan).
2. Setelah tanah selesai dikelola (Gulutan) semprotkan secara merata dengan PDTO, yang dicampurkan satu tutup botol PDTO dengan tiga liter air dalam tangki semprotan.
3. Setelah disemprot dengan PDTO taburkan pupuk bokasi (Kotoran hewan) yang telah difermentasi dengan PDTO.
4. Cara pembuatan pupuk bokasi yaitu kumpulkan kotoran ternak apapun kemudian campur dengan dedak katul secara merata lalu semprot dengan PDTO dicampur air perbandingan satu tutup PDTO dengan satu liter air, semprotkan secara merata setelah itu ditabur dengan kapur bubuk bangunan biarkan selama lima hari hingga masak kemudian ditaburkan diatas tanah gulutan tanaman cabe tersebut (Aplikasi Pembuatan Pupuk Bokasi ada Panduan Tersendiri)
5. Setelah ditabur dengan pupuk bokasi secara merata (sesuai keperluan) dengan kebutuhan satu hektar sebanyak lima kwintal pupuk bokasi/hektar/bulan.
6. Setelah ditaburi pupuk bokasi kemudian semprotkan PDTO secara merata diatas lahan pertanian, kemudian tutup lahan gulutan dengan plastik.
7. Setelah bibit ditanam pada bulan pertama hingga bulan ketiga semprot tanaman setiap lima hari sekali.
8. Setelah tanaman masuk pada bulan keempat semprotkan PDTO setiap empat hari sekali agar bakal buahnya cepat tumbuh dan buah lebih banyak/berat.
9. Jika prosedur ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dihasilkan cabe dengan berat dan rasa pedasnya minimal dua kali lipat menggunakan pupuk kimia.
10. Untuk mendapatkan hasil panen tanaman yang lebih bagus, gunakan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO) dua minggu sekali sesuai kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
11. Cara penyemprotan tanaman yaitu dari atas, daun, batang dan tanahnya secara merata.
12. Kebutuhan PDTO untuk tanaman cabe setiap bulannya untuk satu hektar yaitu sebanyak 10 botol, sehingga kebutuhan PDTO petani cabe selama enam bulan yaitu sebanyak 60 botol/hektar.
13. Kebutuhan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO untuk satu hektare nya yaitu lima kwintal perbulan.
Demikian Standar Operasional Prosedur untuk Aplikasi PDTO pada tanaman cabe, silahkan dipelajari dan dilaksanakan, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan.... Aamiin
Minggu, 22 September 2024
APLIKASI PUPUK CAIR PDTO PRODUK BMC UNTUK FERMENTASI PUPUK PADAT BOKASI
Teknik Pengelolaan Pupuk Padat Bokasi (Kotoran Ternak) Dengan Menggunakan Pupuk Daun dan Tanaman Organik Cair (PDTO) Produk BMC yaitu sbb :
1. Siapkan tanah ukuran 2x4 Meter persegi kemudian digali dengan kedalaman satu meter.
2. Setelah tanah digali kemudian diplester dengan batu bata pasir dan semen, dari bawah hingga 25 cm diatas tanah (dibuat permanen)
3. Setelah bangunan jadi, taburkan kapur bubuk bangunan lalu masukkan kotoran ternak setinggi 10 cm setelah itu diatasnya taburkan dedek katul secara merata setelah itu disemprotkan PDTO sebagai bahan formulator untuk proses fermentasi, setelah itu diatasnya di taburkan kapur bubuk bangunan secara merata.
4. Setelah itu secara berturut-turut mengikuti aplikasi pada nomor. 3 ditumpuk setiap 10 cm diatasnya hingga rata dengan bangunan 25 cm diatas tanah (Rata dengan Pondasi bangunan)
5. Setelah setiap 10 cm diaplikasikan seperti nomor. 3 dan setelah bahan bahan rata dengan pondasi 25 cm diatas tanah, lalu ditutupkan asbes/galvalum/terpal diatasnya supaya tidak kehujanan selama lima hari.
6. Setelah lima hari dibuka, jika kotoran ternak tidak bau dan dipegang terasa hangat, maka bukalah tutup atasnya asbes/terpal tersebut dan bokasi siap dikemas/dibungkus untuk ditaburkan ke sawah/ladang.
7. Dengan menggunakan bank bokasi (Bangunan permanen fermentasi bokasi) maka bisa dihasilkan kurang lebih sekitar 8 ton bokasi setiap minggunya.
8. Dengan memiliki bank bokasi jika setiap kelompok tani di Indonesia ada minimal satu bank bokasi insyaallah Indonesia tidak akan mengalami krisis pupuk secara nasional.
9. Dari hasil kajian lapangan terkait efektivitas penggunaan pupuk dasar yaitu pupuk bokasi jika dibandingkan dengan pupuk kimia sudah banyak literatur yang menjelaskan hal tersebut, sehingga yang perlu digalakkan oleh pemerintah adalah bagaimana agar petani mampu membuat pupuk dasar bokasi sendiri.
10. Untuk mendapatkan hasil bokasi yang maksimal gunakan kotoran hewan secara campuran (ayam, kambing sapi, sampah sayuran dan daun)
11. Cara aplikasi yang baik untuk penggunaan pupuk bokasi yaitu ditaburkan secara merata ke sawah/ladang.
12. Kebutuhan PDTO untuk fermentasi 8 ton bokasi yaitu sebanyak satu botol PDTO/fermentasi/8 ton.
13. Kebutuhan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO) untuk satu hektare idealnya yaitu 1 ton perbulan.
Demikian Standar Operasional Prosedur untuk Aplikasi PDTO pada pembuatan bank pupuk bokasi, silahkan dipelajari dan dilaksanakan, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan.... Aamiin 🤲🙏
Sabtu, 21 September 2024
APLIKASI PUPUK CAIR PDTO PRODUK BMC UNTUK TANAMAN BERBATANG ATAU POHON
Teknik Pengelolaan Tanaman Berbatang/Pohon Dengan Menggunakan Pupuk Daun dan Tanaman Organik Cair (PDTO) Produk BMC yaitu sbb :
1. Siapkan pengelolaan awal tanah sawah yang akan digunakan untuk menanam pohon sesuai dengan yang dikehendaki pekebun (Standar selama ini yang dilakukan).
2. Setelah tanah selesai dikelola semprotkan secara merata dengan PDTO, yang dicampurkan satu tutup botol PDTO dengan tiga liter air dalam tangki semprotan.
3. Setelah disemprot dengan PDTO taburkan pupuk bokasi secara merata dengan kebutuhan satu pohon sebanyak tiga KG pupuk bokasi.
6. Setelah ditaburi pupuk bokasi kemudian semprotkan PDTO secara merata diatas pupuk bokasi di sekitar pohon
7. Jika pohon sudah besar, lukai barang pohon dengan pisau dapur sebanyak tujuh kali lukaan secara acak, setelah itu bersihkan kambium/getah yang keluar dengan kain bekas yang basah kemudian semprotkan PDTO ditempat batang pohon yang luka tersebut secara berulang ulang, setelah itu tiga hari berikutnya disemprot lagi hingga tampak pohon semakin subur dan bunga atau daunnya kelihatan semakin segar.
8. Jika prosedur ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dihasilkan pohon dan buahnya yang lebih bagus jika dibandingkan menggunakan pupuk kimia.
9. Cara penyemprotan tanaman pohon yaitu dari atas, daun, batang dan tanahnya secara merata, jika pohon terlalu tinggi cukup batang dan tanahnya saja.
10. Kebutuhan PDTO untuk tanaman berbatang/pohon setiap bulannya untuk satu hektar yaitu sebanyak 10 botol, sehingga kebutuhan PDTO pekebun selama enam bulan yaitu sebanyak 60 botol/hektar.
11. Kebutuhan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO untuk satu hektare nya yaitu 5 ton perbulan.
Demikian Standar Operasional Prosedur untuk Aplikasi PDTO pada tanaman berbatang/pohon silahkan dipelajari dan dilaksanakan, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan.... Aamiin 🤲🙏
Jumat, 20 September 2024
APLIKASI SUPLEMEN TERNAK ORGANIK CAIR STOC PRODUK BMC UNTUK TERNAK
Aplikasi Suplemen Ternak Organik Cair (STOC) Untuk Berbagai Macam Ternak Produk BMC yaitu sbb :
1. Siapkan pengelolaan awal kandang/kolam/tambak, sesuai dengan yang dikehendaki peternak (Standar selama ini yang dilakukan/digunakan).
2. Setelah kandang/kolam/tambak selesai dikerjakan semprotkan secara merata dengan STOC di dalam kandang/kolam/tambak, yang dicampurkan satu tutup botol STOC dengan tiga liter air dalam tangki semprotan, tujuannya untuk menetralisir bakteri negatif yang ada dalam kandang/kolam/tambak.
3. Setelah disemprot dengan STOC masukkan bibit ternak dalam kandang, bibit ikan dalam kolam dan berikan makanan sesuai kebutuhan ternak.
4. Untuk minuman ternak sapi/kambing campurkan satu tutup botol STOC dengan lima liter air
5. Untuk kebutuhan STOC kolam/tambak yaitu 2 botol STOC untuk 1 hektar kolam/tambak dalam setiap dua minggu sekali (satu botol STOC dimasukkan dalam jerigen ukuran 10 liter, satu botol STOC dicampur dengan 9 liter air disimpan dalam jerigen selama seminggu, kemudian di siramkan ke kolam secara merata)
8. Jika prosedur ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dihasilkan ternak yang lebih bagus jika dibandingkan menggunakan obat kimia.
9. Jika ternak sapi/kambing sakit, maka semprotkan campuran satu tutup botol STOC dengan satu liter air, Cara penyemprotan nya yaitu secara merata dari kepala,muka, mulut, lidah, tubuh dan kaki ternak, insyaallah dalam tiga hari ternak akan sembuh dan sehat kembali.
10. Kebutuhan STOC untuk ternak sapi/kambing per bulannya untuk satu sapi sebanyak 1 botol, sehingga kebutuhan STOC peternak selama sepuluh bulan yaitu sebanyak 10 botol/sepuluh bulan/ternak.
Demikian Standar Operasional Prosedur untuk Aplikasi STOC pada ternak, silahkan dipelajari dan dilaksanakan, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan.... Aamiin