Teknik Pengelolaan Pupuk Padat Bokasi (Kotoran Ternak) Dengan Menggunakan Pupuk Daun dan Tanaman Organik Cair (PDTO) Produk BMC yaitu sbb :
1. Siapkan tanah ukuran 2x4 Meter persegi kemudian digali dengan kedalaman satu meter.
2. Setelah tanah digali kemudian diplester dengan batu bata pasir dan semen, dari bawah hingga 25 cm diatas tanah (dibuat permanen)
3. Setelah bangunan jadi, taburkan kapur bubuk bangunan lalu masukkan kotoran ternak setinggi 10 cm setelah itu diatasnya taburkan dedek katul secara merata setelah itu disemprotkan PDTO sebagai bahan formulator untuk proses fermentasi, setelah itu diatasnya di taburkan kapur bubuk bangunan secara merata.
4. Setelah itu secara berturut-turut mengikuti aplikasi pada nomor. 3 ditumpuk setiap 10 cm diatasnya hingga rata dengan bangunan 25 cm diatas tanah (Rata dengan Pondasi bangunan)
5. Setelah setiap 10 cm diaplikasikan seperti nomor. 3 dan setelah bahan bahan rata dengan pondasi 25 cm diatas tanah, lalu ditutupkan asbes/galvalum/terpal diatasnya supaya tidak kehujanan selama lima hari.
6. Setelah lima hari dibuka, jika kotoran ternak tidak bau dan dipegang terasa hangat, maka bukalah tutup atasnya asbes/terpal tersebut dan bokasi siap dikemas/dibungkus untuk ditaburkan ke sawah/ladang.
7. Dengan menggunakan bank bokasi (Bangunan permanen fermentasi bokasi) maka bisa dihasilkan kurang lebih sekitar 8 ton bokasi setiap minggunya.
8. Dengan memiliki bank bokasi jika setiap kelompok tani di Indonesia ada minimal satu bank bokasi insyaallah Indonesia tidak akan mengalami krisis pupuk secara nasional.
9. Dari hasil kajian lapangan terkait efektivitas penggunaan pupuk dasar yaitu pupuk bokasi jika dibandingkan dengan pupuk kimia sudah banyak literatur yang menjelaskan hal tersebut, sehingga yang perlu digalakkan oleh pemerintah adalah bagaimana agar petani mampu membuat pupuk dasar bokasi sendiri.
10. Untuk mendapatkan hasil bokasi yang maksimal gunakan kotoran hewan secara campuran (ayam, kambing sapi, sampah sayuran dan daun)
11. Cara aplikasi yang baik untuk penggunaan pupuk bokasi yaitu ditaburkan secara merata ke sawah/ladang.
12. Kebutuhan PDTO untuk fermentasi 8 ton bokasi yaitu sebanyak satu botol PDTO/fermentasi/8 ton.
13. Kebutuhan pupuk bokasi (Kotoran hewan yang difermentasi dengan PDTO) untuk satu hektare idealnya yaitu 1 ton perbulan.
Demikian Standar Operasional Prosedur untuk Aplikasi PDTO pada pembuatan bank pupuk bokasi, silahkan dipelajari dan dilaksanakan, semoga mendapatkan hasil yang memuaskan.... Aamiin 🤲🙏